Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Januari, 2011

Gnome Shell di Fedora 14

Gnome Shell adalah komponen Gnome Desktop Environment yang akan disertakan pada versi mayor 3.0 (rilis April 2011). Aplikasi ini akan menggantikan fungsi Gnome Panel yang telah dikenal di Gnome 1 dan 2.

Aplikasi ini tidak tersedia secara default di Fedora 14. Untuk “mencicipi” aplikasi ini cukup mudah. Instalasinya sebagai berikut :

#yum install gnome-shell

*membutuhkan koneksi internet untuk menggunakan yum

Yum akan mencari dependensi aplikasi dan men-downloadnya. Di komputer test bed, dependensi yang diperlukan adalah :

gjs-0.7.1-3.fc14.i686.rpm (164kB)
gnome-desktop3-2.90.4-3.fc14.i686.rpm (775 kB)
gome-shell-2.31.5-7.fc14.i686.rpm  (435 kB)
mutter-2.31.5-3.fc14.i686.rpm  (1.2 MB)

Desktop sebelum mengaktifkan Gnome-Shell

sebelum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Untuk mengaktifkan Gnome Shell System -> Preferences -> Desktop Effect (Pilih Gnome Shell)

aktif

Klik Keep Default Settings kalau tampilan sudah bagus

Berikut hasil tangkapan layar ketika mengaktifkan Gnome-Shell

aktif1

Jika Activities di-klik maka keluar jendela aplikasi yang sedang dijalankan. Di sisi kiri juga ada Places and Devices dan daftar file-file yang diakses terakhir. Jika Application diklik, akan keluar daftar aplikasi yang diinstall.

aktif2

Untuk mempermudah pencarian, ada fasilitas find yang disertakan.

Selamat mencoba 🙂

Referensi :

1. http://www.gnome.org

2. http://en.wikipedia.org/wiki/GNOME_Shell

3. http://www.gnome3.org

Read Full Post »

Android mudah terkena virus?

Kalau orang awam sih wajar jika berpendapat seperti berita di bawah ini :

Jakarta – Android diduga lebih mudah terserang virus dibanding dengan iOS besutan Apple. Hal ini dikarenakan sistem operasi besutan Google itu bersifat open-source, sehingga lebih mudah diserang oleh para hacker.

“Android itu bersifat open-source, yang berarti hacker dapat dengan mudah memahami arsitektur dan source code di dalamnya,” ujar Steve Chang, Chairman of Trend Micro, dikutip detikINET dari Businessweek, Rabu (12/1/2011).

Berbeda dengan sistem operasi ponsel lainya, Google memang mengizinkan para pengembang aplikasi untuk mengakses hingga ke ‘bagian dalam’ Android. Berbanding terbalik dengan iOS, yang setiap aplikasi saja butuh perizinan dari Apple sebelum dipasarkan di iTunes.

Hal itulah yang diduga pembesut software antivirus asal Jepang itu berpikir bahwa iOS lebih aman ketimbang Android.

“Kita harus berikan apresiasi kepada Apple, karena mereka sangat berhati-hati. Jadi hampir tidak mungkin ada virus di iPhone,” tambah Chang.

Chang juga berpendapat, dalam beberapa tahun ke depan banyak pengguna Android yang akan membeli aplikasi keamanan untuk ponselnya. Dan seperti diketahui, bahwa Trend Micro juga telah merilis antivirus untuk Android. ( eno / fyk )

Diambil dari sini.

Lah, ini sudah kaliber chairman dari penjual AV.

Jika karena sifat open source yang terbuka menyebabkan banyak virus/malware yang dibuat maka saat ini virus/malware yang menyerang GNU/Linux bakal lebih banyak daripada Windows (yang sifatnya tertutup). Kenyataan yang terjadi malah kebalikannya.

Masih laku FUD seperti ini?

Read Full Post »