Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli, 2007

GDM atau GNOME Display Manager mempunyai layar login yang dapat diubah temanya. Tulisan ini akan membahas cara membuat GDM themes dengan mudah.

GDM themes dibuat dengan sebuah gambar utama sebagai latar belakang, beberapa gambar tambahan sebagai elemen pemanis dan icon-icon. Untuk mengontrolnya digunakan file xml. Kali ini, file ini tidak usah diutak-utik dulu karena lumayan rumit (kalau dibahas panjang bukan quick and dirty dong). Yang akan diubah adalah gambar latar belakang saja. Caranya :

1. Pilih tema GDM yang disukai (di http://gnome-look.org banyak banget). Pada tips ini dipakai UbuntuStudio_gdm_final.tar.gz
2. Download (tentu donk!)
3. Ekstrak ke direktori sementara

    tar -zxcf UbuntuStudio_gdm_final.tar.gz

   Akan ada direktori UbuntuStudio berisi file-file pembangun theme. Temukan file gambar untuk latar belakang, biasanya ukurannya paling besar. Pada tema UbuntuStudio namanya adalah background.png.
4. Pilih gambar latar belakang yang menarik, ukurannya terserah tetapi makin besar makin bagus, 1024×768 minimal. Misal namanya latarbelakang.png
5. Kopikan file gambar tersebut ke direktori UbuntuStudio. Hapus background.png. Rename file latarbelakang.png menjadi background.png.
6. Keluar dari direktori tersebut, kompres dengan tar.gz atau tar.bz2 dengan klik kanan direktori UbuntuStudio terus pilih Create Archive pilih tar.gz/tar.bz2 atau kalau pingin di terminal

    $ tar -zcvf UbuntuStudio.tar.gz UbuntuStudio/

7. System –> Administration –> Login Window
   Masukkan password root, lalu di tab Local (di Ubuntu Feisty) klik Add pilih tema tadi (UbuntuStudio.tar.gz) klik Install.
   Aktifkan tema dengan memberi tanda pada radio button di kiri nama theme terus klik exit
8. Logout dan nikmati theme baru anda

referensi :
1. http://doc.gwos.org/index.php/GDM
2. http://live.gnome.org/GnomeArt/Tutorials/GdmThemes

powered by performancing firefox

Read Full Post »

Compiz adalah OpenGL window and composting manager. Dengan compiz, desktop akan memberikan efek 3D (dan efek lain seperti transparansi).

Ubuntu Feisty Fawn (7.04) standar menggunakan Compiz dengan AIGLX sebagai OpenGL enginenya. Kartu grafis berbasis ATI (Radeon dan kawan-kawan) tidak dapat memanfaatkan AIGLX (karena apa ya??). Sebagai gantinya, driver memanfaatkan XGL (yang muncul lebih dulu (CMMIW). Tulisan ini akan membahas pengaktifan 3D Desktop dengan Compiz, XGL dan ATI Mobility X200M (mungkin dapat diimplementasi pada seri lain).

1. Enable driver fglrx pada System –> Administration –> Restricted Drivers Manager

2. Install XGL

    sudo apt-get update xserver-xgl

3. Buat skrip

    sudo nano /usr/local/bin/startxgl.sh

   Kopi paste skrip di bawah

    #!/bin/sh
    Xgl :1 -fullscreen -ac -accel xv:pbuffer -accel glx:pbuffer &
    DISPLAY=:1
    cookie=”$(xauth -i nextract – :0 | cut -d ‘ ‘ -f 9)”
    xauth -i add :1 . “$cookie”
    exec dbus-launch –exit-with-session gnome-session

   Ubah permisi file menjadi executable

    sudo chmod a+x /usr/local/bin/startxgl.sh

4. Buat skrip lagi

    sudo nano /usr/share/xsessions/xgl.desktop

   Kopi paste skrip di bawah

    [Desktop Entry]
    Encoding=UTF-8
    Name=GNOME with XGL
    Comment=
    Exec=/usr/local/bin/startxgl.sh
    Icon=
    Type=Application

   Jangan lupa diset permission-nya supaya dapat dieksekusi

    sudo chmod a+x /usr/share/xsessions/xgl.desktop

Selesai dah! Reboot! Saat login tulis username dan password kemudian pilih sesi Gnome with XGL

Efek 3D akan muncul di layar hore……

Next Stop : B E R Y L

Disadap dari : Ubuntuforums
Many thanks to lamalex  for this tips and tricks!

powered by performancing firefox

Read Full Post »

Kemarin di DPR RI terjadi lagi dagelan tentang interpelasi nuklir Iran pada sidang paripurna DPR. Anggota Dewan yang (tidak) terhormat kelihatan begitu gigih menuntut Presiden menyampaikan jawabannya secara langsung (hadir dalam sidang). Keputusan presiden yang tidak hadir dalam sidang tersebut dianggap pelecehan lembaga DPR. Rentetan interupsipun terjadi saat ketua sidang memberi kesempatan seorang menteri untuk memberikan pandangannya. Nggak tanggung-tanggung sampai 2 jam hujan interupsi berlangsung. Ketika sang menteri bicara eh ruang sidang hampir kosong ditinggal anggota dewan yang (tidak) terhormat itu.

Mungkin pada ngrokok di luar (di dalam ruang kan ber-AC), jajan di kafe, chit-chat dengan koleganya atau lobi-lobi nggak jelas. Yang pasti nggak ada yang tidur di ruang sidang (hebat!!!).

Semua energi diarahkan pada hal yang tidak terlalu penting. Tetapi cara yang ditempuh oleh sebagian anggota dewan itu dengan jalan interpelasi yang dapat menjadi jalan untuk penjatuhan presiden (istilah sononya impeachment). Patutkan masalah remeh seperti dukungan RI pada resolusi DK PBB tersebut diblowup oleh DPR sehingga menjadi judul interpelasi? Rasanya kok ada udang di balik batu pada masalah ini. Bangsa Indonesia tidak tambah kenyang walaupun Pemerintah Indonesia menolak resolusi dk itu. Juga tidak tambah lapar kalau pemerintah mendukungnya. Bagian mana dari UUD 1945 yang dilanggar oleh Presiden? DPR kalau kurang kerjaan mbok yang kreatif dikit! Interpelasi Lapindo kek, itu mungkin lebih baik.

Untunglah masalah ini tidak diperpanjang lagi oleh DPR dengan menerima jawaban pemerintah (beberapa anggota kelihatannya ada yang masih menentang).

Mari kita tertawa ha ha ha!

Tahun 2009 sudah semakin dekat. Para elit dan politisi sudah mulai sikut-sikutan. Opportunis mulai muncul.

Ah pusing mikirin politik. Ngelinux lagi ah. Oya Indonesia 2 Bahrain 1 hore!!!

powered by performancing firefox

Read Full Post »

Repositori Semu

Dependensi mungkin menjadi mimpi buruk pengguna Linux (apalagi pemula). Pernah saya mendownload program menarik di warnet (waktu itu di kampus belum ada hotspot) yang lumayan gede ukurannya lalu coba diinstall di rumah dan gagal karena persoalan dependensi. Terpaksa mencari tahu apa dependensinya lalu download dependensinya. Kalau dependensinya hanya 3 atau 4 mungkin tidak masalah, tetapi kalau 10 atau 15… wah bisa puyeng.

Memang distro seperti Ubuntu (atau turunan debian lain) atau Fedora sudah menyediakan mekanisme supaya masalah dependensi dapat diatasi. Debian dengan apt-get yang terkenal dan Fedora (Redhat) dengan yum. Kelemahannya yaitu harus terhubung ke internet saat pengambilan paket dan dependensinya. Bila tidak tersedia layanan internet, lantas apa yang bisa dilakukan?

1. Membeli DVD repositori, ada 4 dvd masing-masing sekitar 10 Ribu rupiah. Dengan dvd-dvd ini semua program di repositori ofisial dapat diinstall. Paling mudah.

2. Membuat repositori lokal semu. Caranya sebagai berikut

– kunjungi repositori terdekat (di Indonesia di kambing.ui.edu/ubuntu atau komo.vlsm.org/ubuntu)
– pindah ke direktori dists/feisty (kalau memakai feisty)
– download file Contents-i386.tgz, Release dan Release.gpg
– pindah ke direktori main/binary-i386
– download file Packages.bz2, Packages.tgz dan Release
– lakukan hal yang sama dengan direktori universe, multiverse dan restricted. Pisahkan file hasil download supaya tidak ditimpa karena namanya sama.
– buat direktori (di komputer kita) di direktori home (atau terserah)

dists –> feisty –> main       –> binary-i386 –> Packages.bz2
                          –> Packages.tgz
                          –> Release
             universe   –> binary-i386 –> Packages.bz2
                          –> Packages.tgz
                          –> Release
             multiverse –> binary-i386 –> Packages.bz2
                          –> Packages.tgz
                          –> Release
             restricted –> binary-i386 –> Packages.bz2
                          –> Packages.tgz
                          –> Release

– edit /etc/apt/sources.list tambahkan

    deb file:///home/dib/ feisty main universe multiverse restricted

beri tanda # ke entri lain

– sudo apt-get update
– untuk instalasi misalnya bmpx (music player seperti xmms) lakukan sudo apt-get install bmpx. Apt akan memeriksa dependensi dari bmpx dan menampilkan listnya. Jawab y lalu akan muncul (di komputer saya) :

dhanu@dib-laptop:~$ sudo apt-get install bmpx
Reading package lists… Done
Building dependency tree      
Reading state information… Done
The following extra packages will be installed:
  libboost-regex1.33.1 libcairomm-1.0-1 libglademm-2.4-1c2a libglibmm-2.4-1c2a libgtkmm-2.4-1c2a
Recommended packages:
  gstreamer0.10-plugins-bad
The following NEW packages will be installed:
  bmpx libboost-regex1.33.1 libcairomm-1.0-1 libglademm-2.4-1c2a libglibmm-2.4-1c2a libgtkmm-2.4-1c2a
0 upgraded, 6 newly installed, 0 to remove and 15 not upgraded.
Need to get 0B/5259kB of archives.
After unpacking 15.3MB of additional disk space will be used.
Do you want to continue [Y/n]? y
Err file: feisty/universe libboost-regex1.33.1 1.33.1-9ubuntu3
  File not found
Err file: feisty/main libcairomm-1.0-1 1.2.0-0ubuntu2
  File not found
Err file: feisty/main libglibmm-2.4-1c2a 2.13.3-0ubuntu1
  File not found
Err file: feisty/main libgtkmm-2.4-1c2a 1:2.10.8-0ubuntu1
  File not found
Err file: feisty/main libglademm-2.4-1c2a 2.6.3-0ubuntu2
  File not found
Err file: feisty/universe bmpx 0.36.1-1ubuntu1
  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/universe/b/boost/libboost-regex1.33.1_1.33.1-9ubuntu3_i386.deb  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/main/c/cairomm/libcairomm-1.0-1_1.2.0-0ubuntu2_i386.deb  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/main/g/glibmm2.4/libglibmm-2.4-1c2a_2.13.3-0ubuntu1_i386.deb  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/main/g/gtkmm2.4/libgtkmm-2.4-1c2a_2.10.8-0ubuntu1_i386.deb  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/main/libg/libglademm2.4/libglademm-2.4-1c2a_2.6.3-0ubuntu2_i386.deb  File not found
Failed to fetch file:///home/dib/pool/universe/b/bmpx/bmpx_0.36.1-1ubuntu1_i386.deb  File not found
E: Unable to fetch some archives, maybe run apt-get update or try with –fix-missing?

Nah di baris Failed to fetch … itulah dependensi yang harus di download untuk menginstall bmpx. Cukup ke warnet lalu download di repositori kambing atau komo (atau indika). Jadi untuk file:///home/dib/pool/universe/b/boost/libboost-regex1.33.1_1.33.1-9ubuntu3_i386.deb diubah menjadi http://kambing.ui.edu/ubuntu/pool/universe/b/boost/libboost-regex1.33.1_1.33.1-9ubuntu3_i386.deb. Lakukan untuk file-file lain.

Selamat mencoba.

powered by performancing firefox

Read Full Post »

Thinkpad R51e

Instalasi dilakukan dengan CD Ubuntu Desktop. Saat instalasi, tidak ada masalah yang terjadi, hanya 7 step setelah itu menunggu sekitar 15-20 menit.

Semua hardware (kecuali winmodem tentu) terdeteksi dengan baik. Wireless network dapat langsung terkoneksi dengan hotspot (yang open) dan dikonfigurasi dengan DHCP. Sound card dapat berfungsi dengan baik juga VGA (Ati X200M).

Masalah minor yang dialami adalah pada modul power management (ACPI). Jika modul ini diaktifkan, dibutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk load modul dan menjadi 5 menit jika ditambah dengan waktu load modul hal. Saya tidak tahu apakah ini masalah spesifik Ubuntu Feisty, Thinkpad R51e atau dari kernel 2.6.20-15 generic (modul ibm_acpi). Melihat di forum Ubuntu (www.ubuntuforums.org) ternyata pengguna Thinkpad R51e mengalami hal serupa dan sampai saat tulisan ini dipost belum ada petunjuk yang memuaskan. Pemecahan sementara adalah dengan menonaktifkan modul acpi saat booting. Memang tidak ada masalah dengan power (sekitar 2,5 jam dengan full charge), tetapi tidak bisa melihat keadaan batere yang membutuhkan modul acpi. Selain itu karena mematikan acpi, software suspend (hibernate) tidak dapat dilakukan. Bukan masalah besar karena untuk startup (dari GRUB sampai desktop siap digunakan) hanya membutuhkan waktu 30 detik dan waktu shutdown hanya butuh waktu 15 detik.

Sejauh ini masalah yang dialami hanya itu (acpi), mungkin upgrade ke kernel 2.6.21 akan memecahkan masalah ini.

Dell Latitude D550

Laptop ini milik kawan saya sesama netter gratisan di kampus. Dia melihat keadaan koneksi saya (yang memakai Ubuntu — sebelumnya Fedora Core 5) yang cukup stabil saat internetan ria, dimana dia dan yang lain (memakai XP tentunya) keadaan koneksinya tidak stabil saat pengguna banyak. Lalu dia minta saya untuk menginstall Linux ke laptopnya.

Karena sudah disediakan tempat kosong (partisi kosong) sebesar 5,5 GB, instalasi tidak banyak memakan waktu pada pengaturan partisi. Instalasi dilakukan dengan CD Edubuntu Server karena dengan CD Ubuntu Desktop gagal saat proses booting (kelihatannya gagal saat meload session Live). Pada menu instalasi dipilih Install A Workstation. Tahapan instalasi sebenarnya sama saja dengan instalasi dengan cd ubuntu desktop. Mulai dengan pemilihan bahasa, keyboard, nama hostname, penyetingan password, pembuatan partisi (root dan swap) serta pengkopian file. Proses instalasi selama 30 menit.

Hardware utama dapat dideteksi dan berjalan dengan baik. Wireless card (IPW 2200) dapat dikonfigurasi oleh Network Manager dan langsung terhubung dengan hotspot kampus. Sound dan VGA (Intel 855GM) dapat langsung beroperasi dengan baik. O ya laptop tersebut dilengkapi dengan harddisk scsi sehingga terasa lebih cepat saat load aplikasi. Untuk bluetooth belum dilihat soalnya dia langsung berinternet dengan Edubuntunya….

Persoalan ACPI di laptop saya tidak terjadi di laptopnya.

powered by performancing firefox

Read Full Post »